Wednesday 5 November 2014

BAB 4: PENGETAHUAN ROHANI



Sloka 4.7

yada yada hi dharmasya
glanir bhavati bharata
abhyutthanam adharmasya
tadatmanam srjamy aham

Kapanpun dan di manapun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal yg bertentangan dengan dharma merajalela—pada waktu itulah Aku Sendiri menjelma, wahai putera keluarga Bharata.

PENJELASAN: Kata srjami bermakna dalam ayat ini. Srjami tidak dapat digunakan dengan arti ciptaan, sebab menurut ayat tadi, bentuk atau badan Tuhan tidak diciptakan karena segala bentuk Tuhan tetap ada untuk selamanya. Karena itu, srjami berarti Krishna mewujudkan DiriNya dalam bentukNya yg asli. Walupun Krishna muncul tepat pada jadwal, yaitu pada akhir Dvapara-yuga pada jaman keduapuluhdelapan selama masa Manu ketujuh dalam satu hari bagi Brahma, Krishna tidak wajib mengikuti aturan dan peraturan seperti itu. Ini karena Krishna bebas sepenuhnya untuk bertindak dengan banyak cara sesuai dengan kehendak Beliau. Karena itu, Krishna muncul atas kehendakNya Sendiri bilamana hal-hal bertentangan dengan dharma merajalela dan dharma yg sejati hilang. Prinsip-prinsip dharma digariskan dalam Veda, dan penyelewengan apapun dalam hal pelaksanaan aturan Veda dengan sebenarnya menyebabkan seseorang melanggar dharma. Dalam Srimad-Bhagavatam dinyatakan bahwa prinsip-prinsip seperti itu adalah hukum-hukum Tuhan. Hanya Tuhan yg dapat menciptakan suatu sistem dharma. Diakui pula bahwa pada permulaan, Veda disabdakan oleh Krishna Sendiri kepada Brahma di dalam hati Brahma. Karena itu, prinsip-prinsip dharma adalah perintah-perintah langsung dari Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa (dharmam tu saksad bhagavat-pranitam). Prinsip-prinsip tersebut ditunjukkan dengan jelas dalam semua ayat Bhagavad-gita. Maksud Veda ialah untuk menegakkan prinsip-prinsip seperti itu di bawah perintah Tuhan Yang Maha Esa. Pada akhir Bhagavad-gita Krishna menyuruh secara langsung bahwa prinsip dharma tertinggi ialah menyerahkan diri hanya kepada Krishna, dan tidak lebih dari itu. Prinsip-prinsip Veda mendorong seseorang menuju penyerahan diri sepenuhnya kepada Krishna; dan bilamana prinsip-prinsip seperti itu diganggu oleh orang jahat, Krishna muncul. Dari Bhagavatam kita dapat mengerti bahwa Sang Buddha adalah penjelmaan yg dikuasakan oleh Krishna yg muncul pada saat keduniawian merajalela dan orang duniawi menggunakan alasan kekuasaan Veda. Walaupun ada aturan dan peraturan batas tertentu mengenai pengorbanan binatang untuk tujuan-tujuan khusus dalam Veda, orang yg mempunyai kecenderungan jahat telah mulai mengorbankan binatang tanpa mengikuti prinsip-prinsip Veda. Sang Buddha muncul untuk menghentikan penyelewengan tersebut dan menegakkan prinsip-prinsip Veda yg mengajarkan supaya orang tidak melakukan kekerasan. Karena itu, setiap avatara, atau penjelmaan Tuhan, mempunyai misi tertentu, dan semua avatara itu diuraikan dalam Kitab-kitab Suci. Hendaknya seseorang jangan diakui sebagai avatara kecuali dia disebut dalam Kitab-kitab Suci. Krishna tidak hanya muncul di India. Krishna dapat menjelma di manapun bilamana Beliau ingin muncul. Dalam setiap penjelmaan, Krishna membicarakan dharma sejauh apa yg dapat dipahami oleh orang tertentu dalam keadaan mereka yg khusus. Tetapi misi Beliau tetap sama—yaitu untuk membawa rakyat sampai mereka sadar akan Tuhan dan mematuhi prinsip-prinsip dharma. Kadang-kadang Beliau Sendiri menjelma, dan kadang-kadang Beliau mengirim utusanNya yg dapat dipercaya dalam bentuk puteraNya, atau hambaNya, atau Beliau Sendiri muncul dalam bentuk samaran.
    Prinsip-prinsip Bhagavad-gita disabdakan kepada Arjuna, dan juga kepada kepribadian-kepribadian lain yg sudah maju sekali, sebab Arjuna sudah maju sekali dibandingkan dengan orang biasa di tempat-tempat lain di dunia. Dua ditambah dua sama dengan empat adalah prinsip matematika yg benar, baik di kelas matematika untuk orang yg baru mulai belajar menghitung maupun di kelas matematika tingkat tinggi. Namun matematika tingkat tinggi dan matematika tingkat dasar kedua-duanya tetap ada. Karena itu, dalam semua penjelmaan Tuhan, prinsip-prinsip yg sama diajarkan, tetapi kelihatannya prinsip-prinsip itu lebih tinggi atau lebih bersifat dasar dalam keadaan-keadaan yg berbeda. Prinsip-prinsip dharma yg lebih tinggi mulai dengan pengakuan terhadap empat golongan dan empat status kehidupan masyarakat, sebagaimana akan dijelaskan nanti. Seluruh tujuan misi penjelmaan-penjelmaan Tuhan ialah untuk membangkitkan kesadaran Krishna di mana-mana. Kesadaran seperti itu terwujud dan tidak terwujud hanya karena keadaan yg berbeda.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates