Sloka 4.9
janma karma ca me divyam
evam yo vetti
tattvatah
tyaktva deham punar
janma
naiti mam eti so
‘rjuna
Orang yg mengenal sifat rohani kelahiran dan kegiatanKu tidak
dilahirkan lagi di sunia material ini setelah meninggalkan badan, melainkan ia
mencapai tempat tinggalKu yg kekal, wahai Arjuna.
PENJELASAN: Cara Krishna turun
dari tempat tinggal rohaniNya sudah dijelaskan dalam ayat keenam. Orang yg
dapat mengerti kebenaran tentang munculnya Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa
sudah mencapai pembebasan dari ikatan material. Karena itu, ia segera kembali
ke kerajaan Tuhan sesudah meninggalkan badan jasmani yg ditempatinya sekarang.
Pembebasan makhluk hidup dari ikatan material sama sekali tidak gampang. Orang
yg tidak mengakui bentuk pribadi Tuhan dan para yogi hanya mencapai pembebasan
sesudah bersusah-susah selama banyak penjelmaan. Sesudah itupun pembebasan yg
dicapainya—yaitu menunggal ke dalam brahmajyoti yg tidak bersifat pribadi yg
berasal dari Tuhan—hanya merupakan pembebasan sebagian, dan masih ada resiko
bahwa mereka akan kembali ke dunia material. Tetapi seorang penyembah, hanya
dengan mengerti sifat rohani badan dan kegiatan Tuhan, mencapai tempat tinggal
Krishna sesudah badan ini berakhir, dan dia tidak harus mengambil resiko bahwa
dirinya akan kembali lagi ke dunia material. Dalam Brahma-samhita dinyatakan bahwa jumlah bentuk dan penjelmaan
Krishna besar sekali: advaitam acyutam
anadim ananta rupam. Walaupun ada banyak bentuk rohani Krishna, semuanya
satu dan semuanya adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yg sama. Seseorang
harus mengerti kenyataan ini dengan keyakinan, walaupun kenyataan ini tidak
dapat dipahami oleh sarjana-sarjana duniawi dan ahli-ahli filsafat yg
mendasarkan pengetahuan pada percobaan. Sebagaimana dinyatakan dalam Veda (Purusa-bodhini Upanisad):
eko devo nitya-lilanurakto
bhakta-vyapi hrdy antar-atma
“Kepribadian Tuhan Yang Maha
Tunggal dalam banyak bentuk rohani sibuk dalam hubungan-hubungan dengan para
penyembahNya yg murni untuk selamanya.” Sabda Veda tersebut dibenarkan oleh
Krishna Sendiri dalam ayat ini dari Bhagavad-gita. Orang yg mengakui kenyataan
ini berdasarkan kekuasaan Veda dan kekuasaan Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa
dan tidak memboroskan waktunya dalam angan-angan filsafat akan mencapai tingkat
pembebasan sempurna yg paling tinggi. Tidak dapat diragu-ragukan bahwa hanya
dengan mengakui kenyataan ini berdasarkan keyakinan seseorang dapat mencapai
pembebasan. Sabda Veda tat tvam asi sungguh-sungguh digunakan dalm hal ini.
Siapapun yg mengerti bahwa Sri Krishna adalah Yang Mahakuasa, atau yg berkata
kepada Krishna,”Anda adalah Brahman
Yang Paling Utama yg sama, Kepribadian Tuhan Yang Maja Esa,” pasti segera
mencapai pembebasan. Sebagai hasilnya, terjamin bahwa dia akan masuk dalam
hubungan rohani dengan Krishna. Dengan kata lain, penyembah Krishna yg setia
seperti itu akan mencapai kesempurnaan, dan hal ini dibenarkan oleh pernyataan
berikut dari Veda:
tam eva viditvati mrtyum eti
nanyah pantha vidyate ‘yanaya
“Seseorang dapat mencapai tingkat
pembebasan sempurna dari kelahiran dan kematian hanya dengan mengenal Tuhan,
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, tidaka ada cara lain lagi untuk mencapai
kesempurnaan ini.” (Svetasvatara Upanisad
3.8). tidak ada pilihan lain. Itu berarti bahwa siapapun yg tidak mengerti Sri
Krishna sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa pasti dipengaruhi oleh sifat
kebodohan, dan sebagai akibatnya dia tidak akan mencapai pembebasan dengan apa
yg diumpamakan sebagai hanya menjilat bagian luar botol berisi madu, atau
dengan menafsirkan Bhagavad-gita menurut kesarjanaan duniawi. Filosof-filosof
yg mendasarkan pengetahuannya pada percobaan seperti itu barangkali mengambil
peranan yg penting sekali di dunia material, tetapi belum tentu mereka memenuhi
syarat untuk mencapai pembebasan. Sarjana-sarjana duniawi yg sombong seperti itu
harus menunggu karunia yg tiada sebabnya dari seorang penyembah Tuhan. Karena
itu, hendaknya orang mengembangkan kesadaran Krishna dengan keyakinan dan
pengetahuan, dan dengan cara demikian mencapai kesempurnaan.
0 comments:
Post a Comment