Saturday 1 November 2014

BAB 4: PENGETAHUAN ROHANI



Sloka 4. 5

sri-bhagavan uvaca
bahuni me vyatitani
janmani tava carjuna
tany aham veda sarvani
na tvam vettha parantapa

Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Engkau dan Aku sudah dilahirkan berungkali. Aku dapat ingat segala kelahiran itu, tetapi engkau tidak dapat ingat, wahai penakluk musuh!

PENJELASAN: Dalam Brahma-samhita (5.33), kita mendapat keterangan tentang banyak penjelmaan Tuhan. Dalam Brahma-samhita dinyatakan:

advaitam acyutam anadim ananta-rupam
adyam purana-purusam nava-yauvanam ca
vedesu durlabham adurlabham atma-bhaktau
govindam adi-purusam tam aham bhajami

“Hamba menyembah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Govinda (Krishna), Kepribadian yg asli—mutlak, tidak pernah gagal dan tidak berawal. Walaupun Krishna sudah menjelma menjadi bentuk-bentuk yg tidak terhingga, Beliau tetap sebagai Kepribadian asli yg sama yg paling tua, dan kepribadian yg selalu kelihatan seperti pemuda yg segar. Bentuk-bentuk Tuhan yg kekal, Penuh Kebahagiaan, dan Mahatahu pada umumnya dimengerti oleh sarjana-sarjana Veda yg paling baik, tetapi selalu terwujud untuk penyembah-penyembah yg suci dan murni.”
     Dalam Brahma-samhita (5.39), juga dinyatakan:

ramadi-murtisu kala-niyamena tisthan
nanavataram akarod bhuvanesu kintu
krsnah svayam samabhavat paramah puman yo
govindam adi-purusam tam aham bhajami

“Hamba menyembah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Govinda (Krishna), yg selalu berada dalam berbagai penjelmaan, tetapi Beliau adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yg asli bernama Krishna, dan Beliau sendiri juga menjelma.”
    Dalam Veda juga dinyatakan bahwa walaupun Krishna adalah satu dan yg tiada duanya, Beliau mewujudkan DiriNya dalam bentuk-bentuk yg jumlahnya tidak dapat dihitung. Krishna seperti permata bernama vaidurya, yg berubah warna namun tetap satu. Aneka bentuk tersebut dimengerti oleh para penyembah yg suci dan murni, tetapi tidak semata-mata dengan cara mempelajari Veda (vedesu durlabham adurlabham atma-bhaktau). Penyembah-penyembah seperti Arjuna senantiasa menjadi rekan Krishna. Bilamana Krishna menjelma, penyembah-penyembah yg menjadi rekan Beliau juga ikut menjelma untuk mengabdikan diri kepada Krishna dengan berbagai cara. Arjuna adalah salah satu di antara penyembah-penyembah tersebut. Dalam ayat ini dimengerti bahwa berjuta-juta tahun yg lalu pada waktu Sri Krishna menyampaikan Bhagavad-gita kepada Vivasvan, dewa matahari, Arjuna juga hadir dalam peranan lain. Tetapi perbedaan antara Krishna dan Arjuna ialah bahwa Krishna ingat peristiwa tersebut sedangkan Arjuna tidak dapat ingat. Itulah perbedaan antara Tuhan Yang Maha Esa dan makhluk hidup sebagai bagian dari Tuhan Yang Maha Esa yg mempunyai  sifat sama seperti Tuhan. Walaupun di sini Arjuna disebut sebagai pahlawan agung yg dapat menaklukkan musuh, Arjuna tidak dapat mengenang apa yg telah terjadi dalam berbagai penjelmaannya dahulu kala. Karena itu, betapapun hebatnya makhluk hidup menurut perkiraan material, ia tidak akan pernah sejajar dengan Tuhan Yang Maha Esa. Siapapun yg senantiasa menemani Krishna tentu saja orang yg sudah mencapai pembebasan, tetapi ia tidak mungkin sejajar dengan Krishna. Krishna diuraikan dalam Brahma-samhita sebagai yg tidak pernah gagal (acyuta). Ini berarti bahwa Krishna tidak pernah lupa akan DiriNya, meskipun Krishna mengadakan hubungan dengan hal-hal material. Karena itu, Krishna dan makhluk hidup tidak pernah sejajar dalam segala hal, walaupun makhluk hidup sudah mencapai pembebasan seperti Arjuna. Walaupun Arjuna adalah seorang penyembah Krishna, kadang-kadang Arjuna melupakan sifat Krishna. Tetapi atas karunia Tuhan, seorang penyembah dapat segera mengerti kedudukan Krishna yg tidak mungkin gagal, sedangkan orang yg bukan penyembah atau orang jahat tidak dapat mengerti sifat rohani itu. Karena itu, uraian tersebut dalam Bhagavad-gita tidak dapat dimengerti oleh otak-otak yg jahat. Krishna mengenang perbuatan yg dilakukanNya berjuta-juta tahun yg silam, tetapi Arjuna tidak dapat ingat, walaupun Krishna dan Arjuna sama-sama kekal menurut sifatnya. Kita juga dapat memperhatikan di sini bahwa makhluk hidup lupa pada segala sesuatu karena ia menggantikan badannya, tetapi Krishna ingat karena Krishna tidak menggantikan badanNya yg bersifat sac-cid-ananda. Krishna bersifat advaita, yg berarti tidak ada perbedaan antara badan Krishna dan Diri Krishna. Segala sesuatu berhubungan dengan Krishna bersifat rohani—sedangkan roh yg terikat berbeda dari badan jasmaninya. Oleh karena badan Krishna dan Diri Krishna identik, kedudukan Krishna selalu berbeda dari kedudukan makhluk hidup biasa, bahkan pada waktu Beliau turun ke tingkat material. Orang jahat tidak dapat menyesuaikan diri dengan sifat rohani Tuhan tersebut, yg dijelaskan oleh Krishna Sendiri dalam ayat berikut.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates