Saturday, 25 October 2014

BAB 4: PENGETAHUAN ROHANI



Sloka 4.2

evam parampara-praptam
imam rajarsayo viduh
sa kaleneha mahata
yogo nastah parantapa

Ilmu pengetahuan yg paling utama ini diterima dengan cara sedemikian rupa melalui rangkaian garis perguruan guru-guru kerohanian, dan para raja yg suci mengerti ilmu pengetahuan tersebut dengan cara seperti itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, garis perguruan itu terputus; karena itu, rupanya ilmu pengetahuan yg asli itu sudah hilang.

PENJELASAN: Dinyatakan  dengan jelas bahwa Bhagavad-gita khususnya dimaksudkan untuk para raja-raja yg suci, karena mereka harus melaksanakan maksud Bhagavad-gita dalam memimpin para warga negara. Tentu saja Bhagavad-gita tidak pernah dimaksudkan untuk orang jahat, yg akan mengaburkan nilai Bhagavad-gita tanpa mengungtungkan siapapun dan membuat dengan segala jenis tafsiran menurut selera pribadi. Begitu maksud Bhagavad-gita yg asli dikaburkan oleh motif-motif penafsir-penafsir yg tidak mempunyai prinsip, garis perguruan didirikan kembali. Lima ribu tahun yg lalu Krishna sendiri mengetahui bahwa garis perguruan terputus; karena itu, Beliau menyatakan bahwa maksud Bhagavad-gita tampaknya telah hilang. Dengan cara yg sama, saat ini juga begitu banyak edisi Bhagavad-gita (khususnya dalam bahasa Inggris), tetapi hampir semuanya tidak sesuai dengan garis perguruan yg dibenarkan. Ada penafsiran-penafsiran yg jumlahnya tidak dapat dihitung hasil karya sarjana-sarjana duniawi, tetapi hampir semuanya tidak mengakui Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Krishna, walaupun mereka cukup beruntung dengan memperdagangkan kata-kata Sri Krishna. Sikap tersebut merupakan sikap asura, sebab orang yg bersikap asura tidak percaya kepada Tuhan, melainkan mereka hanya menikmati benda-benda milik Tuhan. Oleh karena edisi Bhagavad-gita sebagaimana Bhagavad-gita diterima dari sistem parampara (garis perguruan) sangat dibutuhkan,  dengan ini diusahakan agar kebutuhan yg penting ini dipenuhi. Bhagavad-gita—yg diterima menurut aslinya—adalah berkat yg besar bagi manusia; tetapi kalau Bhagavad-gita diterima sebagai karya tulis tentang angan-angan filsafat, maka itu hanya memboroskan waktu saja.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates