Monday 22 September 2014

BAB 3: KARMA YOGA



Sloka 3. 30

mayi sarvani karmani
sannyasyadhyatma-cetasa
nirasir nirmamo bhutva
yudhyasva vigata-jvarah

O Arjuna, karena itu, dengan menyerahkan segala pekerjaanmu kepadaKu, dengan pengetahuan sepenuhnya tentangKu, bebas dari keinginan untuk keuntungan, tanpa tuntutan hak milik, dan bebas dari sifat malas, bertempurlah.


PENJELASAN: Ayat ini menunjukkan maksud Bhagavad-gita dengan jelas. Krishna mengajarkan bahwa orang harus menjadi sadar akan Krishna sepenuhnya untuk melaksanakan tugas kewajiban, seolah-olah dalam disiplin militer. Perintah seperti itu barangkali menimbulkan sedikit kesulitan. Walaupun demikian, tugas-tugas kewajiban harus dilaksanakan, dengan bergantung kepada Krishna, sebab itulah kedudukan dasar makhluk hidup. Makhluk hidup tidak mungkin bahagia lepas dari kerjasama dengan Tuhan Yang Maha Esa, sebab kedudukan dasar kekal makhluk hidup ialah menaklukkan diri pada kehendak Tuhan. Karena itu, Arjuna disuruh bertempur oleh Sri Krishna seolah-olah Krishna menjadi komandannya dalam tentara. Seseorang harus mengorbankan segala sesuatu demi kehendak Tuhan Yang Maha Esa yg baik, dan pada waktu yg sama melakukan tugas-tugas kewajiban tanpa menuntut hak milik. Arjuna tidak harus mempertimbangkan perintah Krishna; dia hanya harus melaksanakan perintah Beliau. Tuhan Yang Maha Esa adalah Roh Yang Utama bagi semua roh; karena itu, orang yg bergantung sepenuhnya kepada Roh Yang Utama tanpa pertimbangan pribadi, atau dengan kata lain, orang sadar akan Krishna sepenuhnya, disebut adhyatma-cetas. Nirasih berarti seseorang harus bertindak  atas perintah atasan tetapi hendaknya jangan mengharapkan hasil atau pahala. Seorang kasir barangkali menghitung uang sebanyak bermilyar-milyar rupiah untuk majikannya, tetapi ia tidak menuntut satu rupiahpun untuk dirinya. Begitu pula, orang harus menginsafi bahwa tiada sesuatupun di dunia ini yg dimiliki oleh seseorang secara pribadi, melainkan segala sesuatu adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Itulah arti sejati kata mayi, atau “kepadaKu”. Apabila seseorang bertindak dalam kesadaran Krishna seperti itu, pasti dia tidak menuntut hak milik atas segala sesuatu. Kesadaran ini disebut nirmama, atau “tiada sesuatu yg menjadi milik saya”. Kalau ada rasa enggan untuk melaksanakan perintah yg tegas itu, yg tidak mempertimbangkan apa yg disebut sanak keluarga dalam hubungan jasmani, maka rasa enggan tersebut hendaknya dibuang. Dengan cara demikian, seseorang dapat menjadi vigata-jvara atau bebas dari demam mental atau sifat malas. Semua orang mempunyai jenis pekerjaan tertentu yg harus dilakukan menurut sifat dan kedudukannya, dan segala tugas kewajibannya itu dapat dilaksanakan dalam kesadaran Krishna, sebagaimana diuraikan di atas. Itu akan membawa dirinya sampai jalan menuju pembebasan.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates