Tentu saja semua orang ingin melihat Tuhan
dengan segera, tetapi kita dapat melihat Tuhan kalau kita sudah mempunyai
kualifikasi dan pengetahuan yg sempurna. Kita dapat bertemu muka dengan Tuhan,
seperti halnya kita saling melihat, tetapi kualifikasi dibutuhkan, dan
kualifikasi itu ialah kesadaran Krishna. Perkembangan kesadaran Krishna dimulai
dengan sravanam, mendengar tentang
Krishna melalui Bhagavad-gita dan Kitab-kitab Veda lainnya, dan kirtanam, mengulangi apa yg telah kita
dengar dan memuji Krishna dengan mengucapkan nama-namaNya. Dengan memuji dan
mendengar tentang Krishna, kita benar-benar mengadakan hubungan dengan Krishna,
sebab Krishna adalah mutlak dan tidak berbeda dari nama-nama, sifat-sifat,
bentuk-bentuk, dan kegiatanNya. Selama kita mengadakan hubungan dengan Krishna,
Krishna membantu kita agar kita dapat mengerti tentang Beliau dan Beliau
menghilangkan kegelapan kebodohan dengan lampu pengetahuan. Krishna bersemayam
dalam hati kita dan bertindak sebagai guru. Apabila kita mulai mendengar hal-hal
tentang Krishna, maka debu yg telah tertumpuk dalam pikiran kita karena
pengaruh material selama bertahun-tahun, berangsur-angsu r
dibersihkan. Krishna adalah kawan bagi semua orang, tetapi Krishna adalah kawan
istimewa bagi para penyembahNya. Selekas kita menaruh minat sedikit saja
terhadap Krishna, Krishna mulai memberikan ajaran yg menguntungkan dari dalam
hati kita supaya kita berangsur-angsu r dapat maju. Krishna adalah guru
kerohanian pertama, dan apabila kita menjadi lebih tertarik pada Krishna, kita
harus mendekati seorang sadhu atau orang suci yg menjadi guru kerohanian dari
luar. Ini diajarkan oleh Sri Krishna Sendiri dalam ayat berikut:
tad viddhi pranipatena
pariprasnena
sevaya
upadeksyanti
te jnanam
jnaninas
tattva-darsinah
“Cobalah untuk mempelajari kebenaran dengan mendekati seorang guru kerohanian. Bertanya kepada sang guru kerohanian. Bertanya kepada sang guru kerohanian dengan tunduk dan mengabdikan diri kepada beliau. Orang yg sudah insaf akan dirinya dapat mengajarkan pengetahuan kepadamu sebab beliau sudah melihat kebenaran itu.” (Bhagavad-gita 4.34)
[Raja Vidya: Raja Pengetahuan, hal. 79]
0 comments:
Post a Comment