Sloka 4.14
na mam karmani limpati
na me karma-phale sprha
iti mam yo ‘bhijanati
karmabhir na sa badhyate
Tidak ada pekerjaan yg mempengaruhi DiriKu; Aku juga tidak bercita-cita
mendapat hasil dari perbuatan. Orang yg mengerti kenyataan ini tentang DiriKu
juga tidak akan terikat dalam reaksi-reaksi hasil pekerjaannya.
PENJELASAN: Seperti halnya ada
undang-undang hukum di dunia material yg menyatakan bahwa raja tidak dapat
disalahkan, atau raja tidak dipengaruhi oleh hukum-hukum negara, begitu pula,
walaupun Krishna adalah Pencipta dunia material ini, Beliau tidak dipengaruhi
oleh kegiatan dunia material. Krishna menciptakan dan tetap menyisih dari
ciptaan, sedangkan para makhluk hidup terikat dalam hasil-hasil kegiatan
material karena kecenderungan mereka untuk berkuasa atas sumber-sumber alam.
Pemilik suatu perusahaan tidak bertanggung jawab atas kegiatan benar dan salah
para buruh, tetapi para buruh sendiri bertanggung jawab. Para makhluk hidup
sibuk dalam kepuasan indria-indria masing-masing, dan kegiatan itu tidak
dilakukan atas perintah Krishna. Demi kemajuan kepuasan indria-indria, para makhluk
hidup sibuk dalam pekerjaan di dunia ini, dan mereka bercita-cita mendapat
kebahagiaan di surga sesudah meninggal. Krishna sempurna dalam DiriNya sendiri.
Karena itu, Krishna tidak tertarik kepada apa yg hanya namanya saja kebahagiaan
di surga. Para dewa di surga hanya hamba-hamba yg sibuk mengabdikan diri kepada
Beliau. Pemilik perusahaan tidak pernah menginginkan kesenangan kelas rendah yg
barangkali diinginkan oleh para buruh. Krishna menyisih dari perbuatan dan
reaksi material. Misalnya, hujan tidak bertanggung jawab untuk berbagai jenis
tumbuhan yg muncul di muka bumi, walaupun tanpa hujan seperti itu tidak mungkin
ada tumbuhan. Kenyataan ini dibenarkan dalam Smrti Veda sebagai berikut:
nimitta-matram evasau
srjyanam sarga-karmani
pradhana-karani-bhuta
yato vai srjya-saktayah
“Dalam ciptaan material, Tuhan
hanyalah sebab yg paling utama. Sebab sementara ialah alam material, yg
memungkinkan manifestasi alam semesta dapat dilihat.” Ada berbagai jenis
makhluk hidup yg diciptakan, misalnya para dewa, manusia, dan binatang-binatang
yg lebih rendah, dan semuanya dipengaruhi oleh reaksi-reaksi dari kegiatan baik
dan kegiatan buruk yg dilakukannya pada masa lampau. Krishna hanya memberikan
fasilitas yg benar kepada mereka untuk kegiatan seperti itu serta peraturan
dari sifat-sifat alam, tetapi Beliau tidak pernah bertanggung jawab atas
kegiatan mereka baik pada masa lampau maupun sekarang. Dalam Vedanta-sutra (2.1.34) dibenarkan, vaisamya-nairghrnye na sapeksatvat:
Krishna tidak pernah berat sebelah terhadap makhluk hidup manapun. Makhluk
hidup bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Krishna hanya memberikan
fasilitas kepada makhluk hidup, melalui perantara alam material, yaitu tenaga
luar. Orang yg menguasai sepenuhnya segala seluk beluk hukum karma tersebut, atau kegiatan yg
dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala tidak dipengaruhi oleh hasil
kegiatannya. Dengan kata lain, orang yg mengerti sifat rohani Krishna adalah
orang berpengalaman dalam kesadaran Krishna, dan karena itu, ia tidak pernah
dipengaruhi oleh hukum-hukum karma. Orang yg tidak mengetahui sifat rohani
Krishna dan berpikir bahwa kegiatan Krishna bertujuan untuk menghasilkan
sesuatu, seperti halnya dengan kegiatan para makhluk hidup biasa, pasti akan
terikat dalam reaksi-reaksi hasil perbuatan. Tetapi orang yg mengetahui
Kebenaran Yang Paling Utama adalah roh yg sudah mencapai pembebasan dan mantap
dalam kesadaran Krishna.
0 comments:
Post a Comment